SMA Islam Az-Zahrah

Kamis, 03 November 2011

Pentingnya Pendidikan Islami di Sekolah

Menurut Muhammad Ismail dalam kitab al-Fikru al-Islamiy, dalam pandangan Islam, akidah Islamlah yang akan membentuk akliyah (pola pikir) dan nafsiyah (pola sikap) seorang muslim. Artinya, jika akidah islamnya kokoh, pastinya akan mampu membentuk akliyah dan nafsiyah yang oke juga. Kalau pun ada seorang muslim yang akliyah dan nafsiyah nya kedodoran, atau setidaknya berkualitas rendah, maka bisa dinilai bahwa itu berbanding lurus dengan kualitas atau level akidah islam nya.

Membentuk kepribadian Islam melalui Pendidikan & Sekolah
Tanggal 21 April 2001, catatan buruk tentang anak sekolah ditulis lagi. Kali ini dilakukan oleh sekelompok anak SMU swasta di Jakarta yang membajak bus kota PPD trayek Blok M – Ciputat untuk membajak anak sekolah lain. Untungnya aksi pembajakan yang mirip di film-film action buatan Holywood itu digagalkan polisi. Hasilnya, 20 orang pelajar ditangkap beserta barang bukti berupa celurit dan senjata tajam lainnya. Sehari sebelumnya, tanggal 20 April, 29 pelajar juga diringkus polisi saat mencoba membajak? bus Mayasari Bhakti. Jelas ini makin melengkapi daftar hitam dunia pendidikan. Wah, memang ini masalah berat, dan jelas parah banget. Gimana pun juga, berarti dunia pendidikan sekarang udah nggak bisa memberikan bekal yang cukup kepada anak didiknya.



Emang sih, anak-anak yang doyan tawuran biasanya berasal dari kelompok anak yang bandel dan cekak dalam urusan akademis. Tapi bukan berarti kita bisa bilang kalo kejadian itu murni kesalahan anaknya. Nggak bisa. Sebab, masalah ini merata alias mengglobal. Dengan demikian, berarti yang eror adalah sistem pendidikannya. Bener nggak? Inilah salah satu produk amburadul dari sistem kapitalisme yang selama ini mengatur kehidupan kita.


Fakta lain, kita udah sering dibikin pusing tujuh keliling dengan kelakuan sebagian besar teman-teman kita yang aktif dalam pergaulan bebas , tepatnya seks bebas. Dan, ibarat menggelindingkan bola salju, kian lama kian membesar karena menyeret masalah baru. Survei membuktikan bahwa angka perzinahan semakin meningkat, dan angka aborsi kian membengkak sebagai akibat dari longgarnya aturan dalam masalah pergaulan antar lawan jenis ini. Lengkap sudah bukti yang bisa kita liat dari hasil pendidikan selama ini. Jelas ini adalah kerugian besar bagi kita. Puwarah sekali kan?

Dalam pandangan Islam, mencari ilmu itu adalah kewajiban bagi seluruh individu muslim, baik yang laki maupun yang perempuan, dan dari kalangan miskin ataupun yang udah kaya. Semuanya tanpa kecuali. Untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan tersebut Islam memiliki aturan yang unik dalam masalah ini. Seperti apa? Kamu wajib gaul juga dong.

Inilah okenya Islam, sebagai sebuah sistem kehidupan, agama ini mampu berperan banyak untuk kemaslahatan (kebaikan) ummat. Terutama kamu bisa liat faktanya di masa lalu. Yakni di masa kejayaan Khilafah Islamiyah. Gambaran sistem pendidikan Islam dalam memenuhi kebutuhan masyarakat itu bisa kita liat sebagai berikut:

Pertama, kurikulum pendidikan Islam didasarkan kepada akidah Islam yang benar dan baik. Ini wajib lho. Itu sebabnya, seluruh bahan pelajaran dan metodenya wajib ditetapkan mengikuti asas akidah Islam. Nggak boleh ada penyimpangan sedikit pun. Misalnya, dalam kurikulum pendidikan Islam nggak bakalan dimasukkan pelajaran ilmu santet atau ilmu sihir. Atau ilmu-ilmu yang bakal merusak keimanan dan meracuni akidah kita.

Kedua, materi pelajaran sains dan teknologi terapan dibedakan dengan materi tsaqafah Islam (ilmu yang lahir dari akidah Islam). Materi tsaqafah Islam kudu dipelajari sejak tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

Ketiga, untuk menunjang pemantapan pendidikannya, negara menyediakan sarana perpustakaan yang oke punya. 
Sekadar contoh, di masa kejayaan Islam, perpustakaan umum Tripoli di daerah Syam–yang dibakar oleh pasukan Salib Eropa–memiliki kurang lebih tiga juta judul buku, termasuk 50.000 eksemplar al-Quran dan tafsirnya. Wah, hebat banget kan? Itulah salah satu wujud perhatian Daulah Islam terhadap pendidikan warganya. Jadi nggak perlu ada pertanyaan, Mencari apa ke sekolah seperti di jaman ini.

Ya, ini sekadar renungan buat kita semua. Betapa dunia pendidikan yang tidak dibangun berlandaskan akidah Islam hanya akan menuai kegagalan terus dan terus.

Jadi , negara seharusnya punya peran besar dalam menjamin kebutuhan rakyat dalam hal mendapatkan pendidikan yang layak. Di masa kejayaan Islam, Daulah Islam mampu memberikan pendidikan yang bagus tanpa memungut sepeser pun dari rakyat alias gratis. Malah bagi yang berhasil membuat karya ilmiah, negara menghargainya dengan sangat tinggi. Enak banget, ya? Nah, itulah okenya Islam.
Oke deh, kita harus sepakat, bahwa tujuan pendidikan itu bukan cuma menciptakan murid-murid yang canggih dalam urusan ilmu pengetahuan dan teknologi semata, sementara nilai ketakwaannya kepada Allah Swt. nol besar. Tapi harus diraih dua-duanya. Itu sebabnya, Islam sebagai sebuah ideologi mampu memberikan jawaban yang tepat dalam mengurusi dunia pendidikan. Dalam Islam, tujuan pendidikan itu adalah untuk membentuk kepribadian Islam yang tangguh. Artinya, Islam melalui program pendidikannya berupaya untuk menghasilkan pelajar yang berprestasi dalam ilmu dan ketakwaannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar